Desain interior memiliki beberapa aturan, bahkan banyak keputusan bergantung pada pemilik rumah sesuai gaya hidupnya. Jika sering terjebak di antara dua jenis fitur arsitektur atau denah lantai, kemungkinan besar kamu akan menjadi penggemar berat broken floor.

Hal tersebut menjadi jalan tengah bagi orang-orang yang menganggap denah lantai terbuka terlalu berlebihan, tetapi denah lantai tertutup terlalu membatasi. Denah tersebut membantu membagi ruang tanpa menutupnya sepenuhnya dari area lain.

Jika rumah memiliki tata letak ini atau mempertimbangkan untuk pindah ke hunian yang memiliki denah desain yang khas ini, kamu perlu mempertimbangkan tips dari para ahli desain mengenai cara memanfaatkan denah lantai sebaik-baiknya. Dikutip The Spruce, berikut ini penjelasan mengenai denah lantai yang rusak

Apa itu broken floor?

Broken floor terkadang disebut sebagai denah lantai semi terbuka dan melibatkan ruangan yang saling terhubung tetapi memiliki beberapa jenis fitur arsitektur atau elemen desain yang membuatnya lebih tertutup dibandingkan denahnya yang luas dan sepenuhnya terbuka.

Desainer Samantha Pratt mengatakan konsep ini merupakan perpaduan pendekatan modern dengan denah lantai terbuka yang memisahkan ruangan dengan pembagian, seperti partisi kaca, penataan furnitur, perubahan tingkat, dan transisi perawatan dinding.

Tata letak jenis ini memiliki sejumlah keuntungan berbeda, serta beberapa tantangan desain. Namun, penting untuk mengetahui cara mengaplikasikan desain ini di rumah.

Elizabeth Vergara mengatakan denah lantai yang terbagi memungkinkan privasi yang lebih, fleksibilitas yang lebih, dan daya tarik visual yang lebih. Denah ini lebih serbaguna karena kamu dapat menyesuaikan setiap area untuk fungsi yang berbeda, seperti sudut baca yang terselip di balik rak buku atau kantor rumah semi-pribadi yang dibuat dengan pembatas berpalang.

Ada pula elemen yang membuat tata letak ini lebih sulit dirancang. Kamu mungkin merasa ruangan tersebut, seperti satu ruangan dengan penghalang di tengahnya atau ruangan mungkin terasa terpisah, tetapi membutuhkan tema yang menghubungkannya. Saran dari para ahli adalah kamu dapat menyatukan broken floor sehingga cepat menyaingi denah rumah dengan lantai terbuka.

Perbedaan broken floor dibandingkan open space

Menurut Pratt dan Vergara, ada beberapa perbedaan mencolok lainnya. Pertama, broken floor memiliki kontrol suara yang lebih baik tanpa menutup area sepenuhnya. Kemudian, denah lantai tersebut memberikan lebih banyak struktur.

Broken floor memiliki perpaduan yang baik antara koneksi dan pemisahan. Lalu, open space bebas dari pembatas permanen kecuali untuk fitur seperti meja pulau atau furnitur. Terakhir, denah lantai terbuka menawarkan transisi mulus antar ruang.

Cara membuat broken floor

Mendesain denah lantai yang rusak sedikit berbeda dengan mendekorasi denah lantai yang terbuka. Untuk menghilangkan kesan canggung dari tangga, dinding setengah, ataupun lorong sempit, ada trik desain yang dapat digunakan untuk menjaga kesan terbuka tetap terasa.

Vergara mengatakan kuncinya adalah keselarasan. Gunakan lantai yang konsisten dan palet warna yang saling melengkapi di seluruh ruangan sehingga ruangan terasa menyatu, bahkan dengan zona yang terpisah. Penempatan furnitur yang strategis juga berperan besar.

Jika tujuannya untuk menambahkan sedikit pemisahan pada denah lantai yang rusak dan menciptakan zona dengan tujuan yang berbeda, ia menyarankan untuk menghadirkan elemen seperti dinding parsial, partisi kaca, rak built-in, atau furnitur dengan fokus pada penempatan yang tepat.