Lion Air hanya beroperasi melayani pebisnis bukan dalam rangka mudik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lion Air Group akan kembali beroperasi mulai 3 Mei 2020 melayani rute domestik. Lion Air hanya beroperasi melayani pebisnis bukan dalam rangka mudik lebaran Idul Fitri 2020.
Menurut Company Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, operasional Lion Air Group dengan perizinan khusus dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) untuk melayani angkutan kargo, melakukan perjalanan bagi pimpinan lembaga tinggi negara RI atau tamu kenegaraan, operasional kedutaan besar, konsulat jenderal, konsulat asing, perwakilan organisasi internasional yang memiliki kedudukan di Indonesia, operasional penegakan hukum, ketertiban dan pelayanan darurat, layanan penerbangan khusus untuk pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNA) dan lainnya atas seizin Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
“Layanan penerbangan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Rebulik Indonesia Nomor PM 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi selama masa angkutan udara Idul Fitri periode 1441 Hijriah dalam rangka pencegahan penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19),” kata Danang dalam siaran pers yang diterima Republika Rabu (29/four).
Rencana operasional akan melayani rute-rute penerbangan dalam negeri termasuk kota atau destinasi berstatus Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan wilayah dengan transmisi lokal atau daerah berstatus zona merah. Maka bagi pebisnis dan calon tamu atau penumpang dengan tujuan pengecualian, wajib memenuhi protokol penanganan Covid-19 melalui pengisian kelengkapan dokumen dan melampirkan sebelum keberangkatan berdasarkan persyaratan.
Di antaranya, mengisi surat keterangan sehat dari rumah sakit setempat, mengisi surat pernyataan di rute PSBB atau Zona Merah yang disediakan oleh Lion Air Group, melampirkan surat keterangan perjalanan dari instansi bahwa penumpang bepergian menggunakan pesawat udara bukan untuk mudik. Serta bagi pedagang atau pengusaha logistik yang tidak memiliki instansi dapat membuat surat pernyataan untuk berdagang atautransaksi secara benar, dan mengikuti ketentuan lain yang ditetapkan Pemerintah.
Sebelum penerbangan, kata Danang, Lion Air Group bekerja sama dan koordinasi dengan petugas layanan darat, petugas keamanan dan pihak lainnya guna memastikan bahwa awak pesawat dan seluruh tamu sudah mengikuti rekomendasi protokol kesehatan, yang meliputi pengecekan suhu badan, mencuci tangan, membersihkan tangan dengan cairan dan penggunaan masker secara tepat.
Sebagai langkah antisipasi utama mengenai dampak wabah Covid-19, Lion Air Group telah menjalani dan meningkatkan fase pengerjaan sterilisasi, penyemperotan pesawat. Seperti pembersihan badan pesawat, penggantian saringan udara kabin, kebersihan kabin, kokpit dan kompartemen kargo.
Dalam mempersiapkan rencana perjalanan bagi pebisnis dan calon tamu tujuan tertentu, Lion Air akan mengoperasikan armada Boeing 737-900ER (215 kelas ekonomi), Boeing 737-800NG (189 kelas ekonomi) rerata pesawat dilengkapi hiburan (inflight leisure) terkoneksi dengan W-IFE AirFi Indonesia yang dapat dinikmati dari semua ponsel pintar (smartphone), pill, pc dengan working device (OS) – perangkat lunak sistem yang mengatur sumber daya seperti iOS, Android, Home windows, BBM, Linux dan lainnya Selain itu, Lion Air juga akan mengoperasikan Airbus 330-300CEO (440 kelas ekonomi) dan Airbus 330-900NEO (436 kelas ekonomi).
“Wings Air beroperasi dengan ATR 72-500 dan ATR 72-600 guna menambah pengalaman terbang berjenis pesawat baling-baling (propeller). Armada ini memiliki konfigurasi 72 kursi kelas ekonomi (tata letak 2-2),” ujarnya.
Batik Air menyediakan armada Airbus 320-200CEO dan Airbus 320-200NEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi), Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 158 kelas ekonomi) serta Boeing 737-900ER (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi). Pesawat ini menawarkan berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi yang dilengkapi inflight leisure (audio video on call for) di setiap kursi, jarak antarkursi (seat pitch) lega, serta sajian makanan (inflight foods)